Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) adalah program belanja tahunan lintas platform e-commerce di Indonesia yang mendorong transaksi digital di akhir tahun. Inisiatif ini digerakkan pemerintah bersama pelaku industri e-commerce dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), dan menjadi salah satu momentum terbesar bagi brand untuk mempercepat penjualan sekaligus memperluas jangkauan pelanggan.
Pada 2025, Harbolnas berlangsung selama tujuh hari, yaitu 10 sampai 16 Desember 2025. Enam hari difokuskan untuk promosi produk lokal, sementara 12 Desember tetap menjadi puncak promo nasional. Pemerintah menargetkan transaksi Harbolnas tahun ini sekitar Rp35 triliun, naik kurang lebih 10 persen dari capaian 2024 yang berada di kisaran Rp31,2 triliun. Dengan trafik yang besar dan persaingan yang padat, Harbolnas menjadi peluang yang sangat menarik, tetapi juga berisiko jika brand masuk tanpa persiapan yang rapi.
Ada beberapa hal yang biasanya menentukan apakah Harbolnas hanya menjadi lonjakan sesaat, atau benar-benar mendorong pertumbuhan e-commerce yang sehat.
Masuk dengan fokus produk yang jelas.
Saat Harbolnas, katalog marketplace menjadi sangat kompetitif. Brand yang mencoba mendorong terlalu banyak SKU sekaligus sering kehilangan arah kampanye dan boros biaya. Cara yang lebih efektif adalah memilih satu sampai dua produk utama yang memang sudah punya sinyal kuat sebelum event, baik dari sisi permintaan, rating, maupun margin. Produk ini menjadi pusat dorongan iklan, konten, dan promo, sehingga kampanye lebih tajam dan peluang menang lebih besar.
Menyiapkan stok untuk ritme tujuh hari.
Harbolnas berjalan seminggu penuh sehingga penjualan tidak selalu menumpuk di satu hari saja. Banyak kategori mengalami kenaikan bertahap sejak awal rangkaian, memuncak di 12 Desember, lalu tetap tinggi sampai event selesai. Jika stok hanya disiapkan untuk hari puncak, brand berisiko kehilangan penjualan di hari-hari berikutnya, sekaligus mengganggu performa toko karena produk utama habis di tengah trafik yang masih besar. Format Harbolnas 2025 yang panjang membuat kesiapan inventori menjadi penentu utama.
Promo harus terasa nilainya, bukan hanya terlihat besar.
Konsumen Harbolnas semakin terbiasa membandingkan banyak toko dalam waktu singkat. Oleh karena itu, promo yang efektif biasanya yang sederhana dan langsung bisa dihitung manfaatnya, seperti bundling yang jelas lebih hemat, voucher dengan syarat belanja yang realistis, atau benefit tambahan yang relevan dengan kategori. Dengan format tujuh hari, promo juga idealnya dirancang bertahap supaya performa tetap stabil sepanjang event, bukan melonjak di awal lalu turun tajam setelahnya.
Konten dan visibilitas berjalan beriringan.
Harbolnas bukan hanya kompetisi harga, tetapi juga kompetisi perhatian. Konten yang rapi, konsisten, dan menonjolkan manfaat produk akan lebih cepat meyakinkan pembeli di tengah banjir penawaran. Ini sejalan dengan tren konsumsi konten e-commerce berbasis video yang meningkat saat musim belanja, sehingga materi yang ringkas dan informatif punya pengaruh langsung ke keputusan membeli. Pada saat yang sama, dorongan iklan marketplace perlu diarahkan ke produk utama dan kata kunci paling relevan agar brand tetap terlihat ketika konsumen sedang aktif membandingkan.
Harbolnas yang efektif bukan sekadar mengejar GMV setinggi mungkin. Hal yang lebih penting adalah memastikan pertumbuhan e-commerce tetap sehat dan terkendali. Margin tidak terkikis berlebihan, operasional tetap stabil selama lonjakan pesanan, dan pelanggan baru yang datang saat Harbolnas punya alasan untuk kembali berbelanja setelah event selesai.
Harbolnas adalah momen besar, tetapi dampaknya akan lebih optimal jika dijalankan dengan arah yang jelas. Di sinilah peran e-commerce enabler seperti Orbiz relevan, membantu brand menavigasi Harbolnas dengan strategi yang terukur agar pertumbuhan e-commerce berlangsung lebih konsisten di marketplace.
Keywords: Harbolnas, 12.12, Year end sale, E-commerce, E-commerce enabler, E-commerce Indonesia, Brand Enabler, Marketplace, Jualan online, One stop digital solution, Layanan e-commerce enabler, Fulfillment e-commerce, Pengelolaan marketplace, Operasional marketplace, Manajemen toko marketplace
Operasional marketplace memiliki pola kerja yang sangat spesifik. Setiap penyesuaian, sekecil apa pun, dapat memengaruhi performa toko. Mulai dari sinkronisasi harga, struktur katalog, hingga perubaha...
Pertumbuhan penjualan di marketplace selalu membawa tantangan tersendiri. Semakin besar skala bisnis, semakin banyak proses yang harus dijaga: katalog, stok, harga, kampanye, hingga customer service....
Orbiz menutup kuartal ketiga 2025 dengan pencapaian membanggakan. Kami resmi meraih Premium Level dalam Shopee-Certified Enabler Program, sebuah pengakuan atas kinerja unggul dan kontribusi kami dalam...