ORBIZ Logo
thumbnail

Fenomena Job Hugging di Dunia Kerja: Nyaman atau Terjebak?

Category
Employee Empowerment
Publish Date
03 October 2025

Belakangan, semakin banyak pekerja memilih bertahan di tempat yang sama meski sebenarnya belum sepenuhnya puas. Fenomena ini dikenal sebagai job hugging, kondisi ketika seseorang memilih rasa aman dibandingkan perubahan. Gajinya tetap, benefit terjaga, rutinitasnya familiar. Terlihat stabil tetapi jika berlangsung terlalu lama, bisa berubah menjadi jebakan yang membuat karier berjalan di tempat.

Apa Itu Job Hugging?

Job hugging adalah kecenderungan bertahan di satu pekerjaan karena faktor kenyamanan dan rasa aman, walau ada peluang yang lebih baik di luar sana.

Jika loyal berarti tumbuh bersama perusahaan, maka job hugging terjadi ketika seseorang berhenti menantang dirinya sendiri. Ia merasa cukup, padahal potensinya masih bisa dikembangkan lebih jauh.

Mengapa Job Hugging Terjadi?

Fenomena ini muncul karena banyak faktor, baik ekonomi maupun psikologis.

  • Ketidakpastian ekonomi. Isu PHK, inflasi, dan perekrutan yang melambat membuat banyak orang ragu untuk berpindah.

  • Perkembangan teknologi. Adopsi AI dan otomasi memunculkan kekhawatiran bahwa keterampilan yang dimiliki tidak lagi relevan.

  • Keamanan finansial dan benefit. Asuransi, fleksibilitas kerja, dan insentif yang sulit ditemukan di tempat lain menjadi alasan utama untuk bertahan.

  • Faktor psikologis. Takut gagal, nyaman dengan rekan kerja, dan enggan keluar dari rutinitas yang sudah dikenal.

Di Indonesia, tren ini makin terasa karena stabilitas ekonomi sering menjadi prioritas utama. Bagi banyak orang, keputusan untuk "bertahan dulu" terasa paling aman.

Dampak Job Hugging

Job hugging bukan hal yang sepenuhnya buruk, tetapi risikonya mulai terasa jika berlangsung terlalu lama.

Sisi Positif

  • Arus kas tetap stabil.

  • Stres adaptasi lebih rendah.

  • Fokus dapat diarahkan pada peningkatan performa di posisi sekarang.

Hal yang Perlu Diwaspadai

  • Skill stagnan. Kurang tantangan membuat kemampuan sulit berkembang.

  • Daya tawar melemah. Kenaikan kompensasi yang signifikan jarang terjadi tanpa perpindahan.

  • Sulit beradaptasi. Saat perusahaan berubah arah, kemampuan menyesuaikan diri bisa tertinggal.

Menentukan Batas antara Aman dan Mandek

Bertahan di pekerjaan saat ini bukan masalah, selama keputusan itu disertai pertumbuhan. Namun jika rasa aman mulai menggantikan keinginan untuk belajar, mungkin sudah waktunya mengevaluasi ulang arah karier.

Dalam dunia kerja yang terus berubah, pilihannya tidak selalu antara tinggal atau pergi, melainkan antara diam atau bertumbuh. Hal yang terpenting adalah bagaimana tetap stabil sambil terus menambah nilai diri.

Keywords: Job hugging, Stagnansi karier, Apa itu job hugging, Keamanan kerja, Alasan orang bertahan di pekerjaan, Kenapa sulit pindah kerja, Fenomena job hugging, Tips berkembang tanpa harus resign, Retensi karyawan, Dampak AI terhadap pekerjaan, Tren dunia kerja 2025, Lingkungan kerja