Produk jadi primadona di kota asal. Penjualan stabil, media lokal ikut meliput, pelanggan setia menunggu restock. Tidak heran jika ekspansi terlihat sebagai peluang besar.
Namun kenyataannya, tidak sedikit brand yang penjualannya justru merosot setelah membuka cabang. Bulan pertama sepi, bulan kedua belum ada perubahan, bulan ketiga mulai merugi. Mereka tangguh di pasar asal, tapi begitu keluar dari zona nyaman langsung babak belur. Produknya bagus, hanya saja pendekatannya tidak diubah.
Berikut pola yang sering membuat ekspansi menjadi berat.
Mindset "Jakarta is the Center of Universe"
Kenyataannya, Jakarta hanya mewakili sekitar 3 persen dari populasi Indonesia. Sisanya 97 persen punya karakteristik yang berbeda. Sayangnya, masih banyak brand yang menjadikan Jakarta sebagai standar tanpa riset mendalam.
Padahal, investasi riset jauh lebih kecil dibanding kerugian akibat salah strategi ekspansi. Hal-hal penting yang perlu dipelajari meliputi demografi dan perilaku konsumen, kompetisi lokal, budaya dan nilai, infrastruktur logistik, hingga regulasi daerah.
Pengiriman Lambat, Kepercayaan Hilang
Keterlambatan, barang rusak, atau paket tidak sampai bisa langsung merusak kepercayaan pelanggan. Brand bisa sukses meyakinkan orang untuk membeli pertama kali, tapi kemudian gagal memberi pengalaman yang memuaskan. Akhirnya, pelanggan tidak kembali.
Di era media sosial, keluhan pelanggan bisa menyebar cepat. Kompetisi pun makin ketat, sehingga pelanggan mudah beralih ke brand lain.
Solusinya, bangun kerja sama dengan fulfillment center yang jangkauannya luas dan terbukti dapat diandalkan. Gunakan kemasan yang aman untuk pengiriman jarak jauh, pastikan produk bernilai tinggi diasuransikan, dan komunikasikan estimasi pengiriman dengan jelas.
Digital Marketing Asal Tembak
Menjalankan iklan dengan target "Indonesia" dan berharap semua daerah memberi respons yang sama adalah kesalahan besar. Setiap kota punya pola online berbeda: jam aktif, selera konten, hingga kanal favorit. Oleh karena itu, strategi digital marketing tidak bisa disamaratakan.
Solusinya, pahami perilaku audiens di tiap target pasar, buat materi kreatif sesuai preferensi lokal, dan kolaborasi dengan micro-influencer yang audiensnya benar-benar engaged di wilayah tersebut.
Sebelum ekspansi, sebaiknya lakukan audit menyeluruh. Mulai dari operasional, marketing, keuangan, hingga sumber daya manusia. Daripada buru-buru, pastikan semua aspek sudah siap. Cek panduan dari Orbiz untuk tahu apa saja yang perlu dipastikan sebelum ekspansi.
Keywords: Fulfillment, Logistik, Ekspansi bisnis, E-commerce enabler, Digital marketing, Strategi ekspansi bisnis, Tantangan ekspansi e-commerce, Riset pasar untuk ekspansi, Marketplace management
Operasional marketplace memiliki pola kerja yang sangat spesifik. Setiap penyesuaian, sekecil apa pun, dapat memengaruhi performa toko. Mulai dari sinkronisasi harga, struktur katalog, hingga perubaha...
Pertumbuhan penjualan di marketplace selalu membawa tantangan tersendiri. Semakin besar skala bisnis, semakin banyak proses yang harus dijaga: katalog, stok, harga, kampanye, hingga customer service....
Orbiz menutup kuartal ketiga 2025 dengan pencapaian membanggakan. Kami resmi meraih Premium Level dalam Shopee-Certified Enabler Program, sebuah pengakuan atas kinerja unggul dan kontribusi kami dalam...